Anda telah membangun dasar konten yang berkualitas dan memberikan manfaat maksimal bagi pengunjung blog Anda (C). Anda telah memiliki traffic pengunjung setia yang benar-benar membutuhkan blog Anda (T). Anda telah melakukan pre-selling dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pengunjung blog Anda. Pengunjung blog Anda menyukai Anda (P). Sekarang saatnya Anda bisa mengubah aliran traffic pengunjung blog Anda menjadi aliran penghasilan.
Ya, monetisasi untuk blog Anda (M).
Setidaknya ada dua cara monetisasi blog:
1. Monetisasi Langsung
Monetisasi langsung dilakukan dengan menampilkan atau memanfaatkan program-program monetisasi seperti advertising network, paid review, independent advertising ataupun affiliate program. Contoh monetisasi langsung adalah Anda menampilkan iklan Google Adsense di blog Anda, menulis review berbayar dari program paid review semacam ReviewMe, PayPerPost atau SponsoredReviews, atau menulis review tentang sebuah produk affiliasi yang Anda promosikan.
Dengan melakukan monetisasi langsung, Anda secara sengaja mempergunakan blog sebagai media untuk mendulang uang dari internet.
2. Monetisasi Tidak Langsung
Monetisasi tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan blog lebih sebagai sarana marketing tools bagi produk ataupun jasa Anda. Bisa jadi Anda memiliki produk-produk digital (bisa berupa e-book atau podcast) atau keahlian tertentu (misalnya desain web dan grafis, copywriting ataupun penerjemahan) yang ingin Anda promosikan melalui blog Anda. Dengan melakukan monetisasi tidak langsung, Anda "hanya" memanfaatkan blog Anda untuk menawarkan produk atau keahlian yang Anda miliki. Anda mendapatkan uang dari produk atau jasa keahlian Anda dan bukan dari blog Anda.
Sementara itu, ada beberapa hal yang setidaknya patut dicermati saat melakukan monetisasi blog:
1. Monetisasi Pada Saat Yang Tepat
Menentukan saat yang tepat untuk mulai melakukan monetisasi blog bisa dikatakan gampang-gampang susah. Prinsipnya: hanya Anda sendiri yang tahu kapan saat yang tepat untuk mulai melakukan monetisasi blog Anda. Bukan orang lain. Andalah yang tahu benar berapa jumlah minimum pengunjung blog yang kiranya bisa memberikan penghasilan bagi Anda. Apakah 100 pengunjung per hari? 200 pengunjung? 1000 pengunjung?
Namun demikian ada beberapa parameter yang bisa dipergunakan sebagai acuan kapan saatnya melakukan monetisasi blog diantaranya adalah:
- Jumlah traffic pengunjung
- Pelanggan RSS
- Jumlah komentar
- Alexa Rank
- Page Rank
Dari melihat angka-angka dari parameter diatas, Anda bisa menentukan sendiri apakah sudah tiba waktunya untuk me-monetisasi blog Anda.
2. Diversifikasi Program Monetisasi
Lagi-lagi ungkapan klise yang sungguh sudah terbukti kebenarannya: "Don't put all your eggs in one basket." Tidak berbeda halnya dengan bisnis online Anda. Di dunia internet pun Anda harus mendiversifikasikan aliran penghasilan Anda. Jangan menyandarkan diri semata-mata pada satu jenis program monetisasi meskipun sudah terbukti memberikan hasil nyata dan maksimal bagi Anda. Ingat, siapa tahu telur Anda pecah. Anda membutuhkan keranjang monetisasi lain untuk menyimpan telur penghasilan Anda. Jadi, diversifikasikan setidaknya dua atau tiga program monetisasi untuk blog Anda agar aliran penghasilan Anda tetap terjaga.
3. Pilih Program Monetisasi Yang Sesuai
Pilihlah program monetisasi yang paling sesuai dengan topik blog Anda dan karakteristik pengunjung blog Anda. Jangan memaksakan diri menggunakan apapun jenis program monetisasi. Sebagai misal, jangan memasang iklan produk mesin-mesin berat jika blog Anda tentang tips-tips memasak. Usahakanlah memanfaatkan program-program advertising network yang paling sesuai dengan topik dan konten blog Anda.
4. Try, Track, Evaluate and Try Again
Setelah memilih program monetisasi yang Anda anggap sesuai dengan topik dan karakteristik pembaca blog Anda, langkah berikutnya adalah pantau hasilnya. Efektifkah? Maksimalkah? Jika tidak sesuai harapan, jangan takut untuk mengevaluasi. Lakukan perubahan yang diperlukan (baik perubahan program monetisasi, perubahan cara menggunakan program monetisasi ataupun sekedar perubahan peletakan program monetisasi yang Anda gunakan). Langkah terakhir, coba kembali, dan kali ini dengan lebih baik.
5. Persisten dan Sabar
Sumber : http://www.blogguebo.com
0 comments